Home > Buah Vitamin B > Vitamin B pada Buah-Buahan

Vitamin B pada Buah-Buahan

Vitamin B

Penelitian yang dilaksanakan di Universitas Alabama, Amerika Serikat itu menggunakan responden para perokok yang biasa menghabiskan 20-30 batang rokok sehari. Para perokok itu cenderung mempunyai sel-sel prakanker di dalam lendirnya. Sel prakanker ini dapat menjelma menjadi kanker paru yan

g ganas.

Para responden diberi suplemen vitamin B6 dengan dosis tinggi dan vitamin B12. Dalam waktu empat bulan, sel-sel prakanker tersebut, hilang begitu saja. Diyakini bahwa kekurangan vitamin B6 dan B12 pada tingkat lokal, yakni di jaringan paru, mendorong terbentuknya sel-sel prakanker. Ketika sel paru dibanjiri oleh dosis tinggi vitamin B6 dan B12, sel-sel prakanker tersebut menjadi normal kembali.

Cepat Menua
Manfaat vitamin B6 itu juga secara khusus menarik perhatian para peneliti di Tufts University, Boston, Amerika Serikat. Dinyatakan, mereka yang kekurangan vitamin B6 akan lebih rentan mengalami tanda-tanda klasik penuaan secara dini.

Tanda-tanda itu adalah merosotnya sistem kekebalan tubuh, keadaan mental yang menurun, berbagai penyakit infeksi, gangguan jantung, serta kanker. Produksi sel-sel T akan berkurang bila tubuh kekurangan vitamin B6, padahal sel-sel itu merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh kita. Diperkirakan sepertiga dari jumlah kaum lansia mempunyai kadar vitamin B6 di dalam tubuhnya dalam batas marginal.

Keprihatinan besar ketika kita menjadi tua adalah munculnya ancaman penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, dan sebagainya. Sebagian dari kaum lansia tersebut juga akhirnya mengalami kepikunan.
Vitamin B komplek terutama B12 berperan penting dalam fungsi otak, serta sistem saraf secara keseluruhan. Sayangnya, banyak lansia yang mengalami kekurangan vitamin B12, sehingga kemampuan otak semakin menurun.

Seiring merambatnya usia juga berarti produksi asam lambung, pepsin, dan faktor instrinsik, kian menipis. Akibatnya penyerapan vitamin B12 yang berasal dari makanan semakin berkurang. Kondisi ini disebut gastritis atrofik.

Menurut Robert Russel, seorang pakar proses penuaan dari Tufts University, penyakit gastritis atrofik menimpa 24 persen penduduk AS berusia 60-69 tahun, 30 persen yang berusia 70-79 tahun, dan 40 persen yang berusia di atas 80 tahun.

Gangguan Emosi
Asam folat adalah jenis vitamin B lainnya yang bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati serta mempertahankan kemampuan mental. Kedua kondisi tersebut amat penting artinya bagi seseorang yang sedang memasuki usia tua.

“Lansia dengan kadar asam folat rendah cenderung mengalami simtom-simtom gejala-gejala psikiatris, hilang ingatan, dan depresi,” jelas Prof. Dr. Ali Khomsan, Guru Besar Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluara, IPB ini.

Defisiensi asam folat yang menimpa orang muda ternyata juga berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian di University of Giessen, Jerman, menunjukkan, pria-pria muda yang mengalami kekurangan asam folat memperlihatkan gejala emosi kurang mantap, konsentrasi buruk, dan kurang percaya diri.

Salah satu fungsi asam folat adalah menguraikan homosistein (racun saraf). Homosistein ini menyebabkan sel-sel otak merusak dirinya sendiri. Jadi jelas bahwa asam folat berperan penting dalam menjaga fungsi saraf.
Selain mengganggu pertumbuhan dan sistem saraf, kekurangan vitamin B juga menjadikan seseorang gampang marah dan tersinggung. Sementara itu penyebab kerusakan sistem saraf kemungkinan karena defisiensi gugus metil, karena tidak mampu mensintesis metionin (salah satu asam amino) dan S-adenosil metionin.

Categories: Buah Vitamin B
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment